Vonis Mati Memberikan Kesadaran yang Menghidupkan Hati
Vonis mati memberikan kesadaran kepada setiap manusia yang lahir ke dunia. Sesungguhnya telah menerima vonis mati dari Sang Hakim Tertinggi Allah Subhanahu wa Ta‘ala. Tidak ada banding, tidak ada kasasi, tidak ada penundaan. Hanya saja, waktu dan tempat eksekusinya dirahasiakan. Maka berbahagialah orang yang sadar sejak dini, sebelum “panggilan tanpa pemberitahuan” itu tiba.
Alhamdulillah vonis mati memberikan kesadaran dari bentuk kasih sayang Allah, kita tidak tahu kapan ajal menjemput. Sebab jika manusia tahu tanggal kematiannya, niscaya hidupnya akan penuh kepura-puraan dan menunda-nunda kebaikan. Namun karena ajal itu ghaib, maka orang beriman justru bersegera menyiapkan bekal— “fa asta‘iddū lil-akhirah”, bersiaplah untuk kehidupan abadi setelah kematian.
Peringatan Ilahi: Jangan Menyesal Saat Terlambat
Allāh Ta‘ala berfirman dalam peringatan yang menggetarkan jiwa:
وَاَنْفِقُوْا مِنْ مَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُوْلَ رَبِّ لَوْلَآ اَخَّرْتَنِيْٓ اِلٰٓى اَجَلٍ قَرِيْبٍۚ فَاَصَّدَّقَ وَاَكُنْ مِّنَ الصّٰلِحِيْنَ ١٠
“Infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami anugerahkan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu, lalu ia berkata penuh penyesalan: ‘Wahai Tuhanku, sekiranya Engkau menunda kematianku sedikit waktu lagi, niscaya aku akan bersedekah dan termasuk orang-orang saleh.’”
(QS. Al-Munāfiqūn [63]: 10)
Betapa halus peringatan untuk manusia diingatkan agar tidak menunggu ajal untuk menyadari arti hidup. Sebab, penyesalan adalah buah dari kelalaian. Sedekah, istighfar, dan amal saleh hanyalah bermakna sebelum ruh berpisah dari jasad. Peringatan yang Allah tuliskan dalam AlQuran merupakan pembelajaran yang harus diambil oleh setiap manusia. Allah telah memberikan gambaran orang-orang yang menyesal akibat melalaikan peringatan. Baik mereka yang sedang sehat maupun yang telah di vonis mati memberikan kesadaran betapa berharganya setiap detik yang Allah berikan untuk kita dapat bertaubat sebelum ajal itu tiba.
Suara Hikmah dari Al-Hasan Al-Bashri
Al-Imam al-Hasan al-Bashri rahimahullah pernah berdiri di tepi sebuah kubur, baru saja mengiringi jenazah. Ia menoleh kepada seorang sahabat di sampingnya dan bertanya:
وقف الامام الحسن البصرى عند قبر بعد دفن صاحبه ثم التفت على رجل كان بجانبه فقال: اتراه لو رجع للدنيا ماذا تراه يفعل؟
Ia berkata, “Menurutmu, jika orang yang telah meninggal ini dihidupkan kembali, apa yang akan ia lakukan?”
Sahabatnya menjawab:
يستغفر ويصلى ويتزود من الخير
“Ia akan banyak beristighfar, shalat, dan memperbanyak amal kebaikan.”
Lalu al-Hasan berkata dengan suara yang dalam dan menembus hati:
هو فاتته فلا تفوتك انت
“Dia telah kehilangan kesempatan itu, maka jangan engkau juga menyia-nyiakannya.”
Inilah inti hidup yang sering kita abaikan: menunggu kematian untuk menyadari makna kehidupan. Padahal, setiap hembusan napas adalah peluang untuk bertaubat, bersedekah, dan berbuat baik.
Teladan Para Dermawan: Mengabadikan Hidup dengan Sedekah
Kematian memang memutus semua hubungan duniawi, namun tidak memutus pahala amal jariyah. Dua kisah nyata menjadi pelajaran mendalam.
Pertama, di Jakarta Utara berdiri megah Masjid Al-Hamra, dibangun oleh seorang pengusaha kaya yang dermawan dan saleh. Ia tidak hanya mendirikan masjid, tetapi juga menanggung gaji tujuh imam dan pengurus masjid yang semuanya qāri‘ terbaik.
Kedua, di Tulungagung, seorang dermawan bernama Abah Trimo membangun Masjid Al-Fattah dengan dana pribadi mencapai delapan puluh miliar rupiah, bahkan mewakafkan dua belas SPBU.
Mengapa mereka berani berinfak sebesar itu? Karena mereka yakin sepenuhnya bahwa yang dibawa ke alam kubur hanyalah amal saleh, sedangkan harta yang ditimbun akan berpindah tangan.
Dari banyak kasus juga kita temui banyak orang dengan penyakit yang berat, namun dengan sedekah hal yang tidak mungkin menjadi mungkin. Dengan Allah memberi penyakit berat, bahkan vonis mati memberikan kesadaran kepada manusia untuk semakin banyak beramal shalih.
Baca Juga Ringkasan Kajian : “Kajian Tafsir dan Tadabbur Al-Qur’an: Cahaya Hidayah dalam Surat Al-‘Ashr ”
Vonis Mati Memberikan Kesadaran bahwa Tiada Tempat Bersembunyi dari Kematian
Kematian adalah kepastian mutlak, tanpa ruang untuk bernegosiasi.
وما تدرى نفس ما ذا تكسب غدا وما تدرى نفس باي ارض تموت. ان الله عليم خبير.
“Tak ada seorang pun yang mengetahui apa yang akan dikerjakannya besok, dan tak ada yang tahu di bumi mana ia akan mati. Sungguh, hanya Allah yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
(QS. Luqmān [31]: 34)
قل ان الموت الذى تفرون منه فانه ملاقيكم ثم تردون الى عالم الغيب والشهادة فينبئكم بما كنتم تعملون.
“Katakanlah: sesungguhnya kematian yang kamu lari darinya, pasti akan menemui kamu; kemudian kamu akan dikembalikan kepada Allah yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”
(QS. Al-Jumu‘ah [62]: 8)
اين ما تكونوا يدرككم الموت ولو كنتم فى بروج مشيدة.
“Di mana pun kamu berada, kematian pasti akan menemuimu, meskipun kamu bersembunyi di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.”
(QS. An-Nisā’ [4]: 78)
Tidak ada benteng yang bisa melindungi kita dari takdir. Maka satu-satunya perlindungan adalah ketaatan dan amal saleh. Tidak ada manusia yang luput dari kematian, bahkan Nabi Daud ‘Alaihissalam dalam benteng nya yang kokoh tetap dihampiri malaikat maut.
Saat ini banyak banyak manusia merasa aman dari maut nya, seolah olah akan hidup seribu tahun lagi, tapi akhirnya besok ia tidak bernafas. Tetapi ada juga yang telah di vonis mati lalu Allah sembuhkan dirinya dan akhirnya ia mampu beramal shalih kembali. Terkadang Allah menginginkan dari hambaNya agar bertaubat, dengan diberikan vonis mati memberikan kesadaran pada seseorang untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Vonis Mati Memberikan Kesadaran Bekal Sebelum Terlambat
Persiapan menghadapi vonis mati bukan dengan ketakutan, tapi dengan kesadaran dan amal nyata.
Mulailah dengan hal-hal sederhana namun agung nilainya:
– Perbanyak istighfar, agar noda hati terhapus sebelum ajal menjemput.
– Bangun qiyāmullail setelah jam dua malam, saat langit paling dekat dengan bumi.
– Baca Al-Qur’an beserta terjemahnya, agar ayat-ayatnya berbicara langsung ke hati.
– Rajin bersedekah, karena tangan yang memberi di dunia akan digenggam malaikat di akhirat.

Zikir Paket Hemat: Ringan Dibaca, Besar Pahalanya
Inilah amalan ringan namun memiliki bobot luar biasa:
1. Al-Fātiḥah
2. Āyat al-Kursī
3. Tiga ayat terakhir Surah al-Ḥasyr (59: 22–24)
4. Al-Kāfirūn
5. Al-Ikhlāṣ (3×)
6. Al-Falaq
7. An-Nās
Zikir ini disebut “Paket Hemat” bukan karena kecil nilainya, tetapi karena ringkas namun sarat kemuliaan. Bacalah di pagi hari sebelum beraktivitas dan menjelang tidur sebagai perisai ruhani dari dosa dan kesia-siaan.

Khatimah Doa Seorang Hamba yang di Vonis Mati Memberikan Kesadaran
Mari kita tundukkan hati dan berdoa dengan doa agung yang diajarkan Rasulullah Saw.
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
Allāhumma a‘innā ‘alā dzikrika, wa syukrika, wa husni ‘ibādatika
“Ya Allāh, bimbinglah kami untuk selalu mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah kepada-Mu dengan sebaik-baiknya.”
Wahai kawan, vonis mati itu bukan ancaman, vonis mati memberikan kesadaran dan pengingat agar kita hidup dengan penuh makna. Yang tahu bahwa ajal pasti datang, akan berhenti bermain-main dengan waktu. Yang sadar bahwa dunia hanyalah penjara sementara, akan memaknai setiap sujud sebagai tiket kebebasan menuju keabadian.
“Dia telah pergi dan tak bisa kembali, maka jangan sampai engkau menyia-nyiakan kesempatanmu.”
— Al-Hasan Al-Bashrī
Semoga bermanfaat
Alfaqier
Ponpes Riyadhussalam
Mandalawangi Pandeglang
